HAMPIR setiap orang pernah mengalami pusing. Misalnya, segala objek di depan matanya terasa berputar-putar atau merasa berjalan di atas awan, tubuhnya ringan dan tidak stabil. Tentunya, kondisi seperti ini sangat mengganggu aktivitas.
Pusing tidak sama dengan sakit atau nyeri kepala. Namun pusing dapat saja disertai dengan nyeri kepala. Namun jika mengeluh pusing, apalagi pusing yang berat pastilah ada sebabnya dan merupakan sesuatu yang harus diwaspadai.
Jika kondisinya sudah seperti itu, sebagian orang memilih minum obat, sebagian lagi memilih beristirahat untuk menghilangkan penyakit tersebut. Istirahat tersebut yaitu memejamkan mata untuk tidur.
Tak dipungkiri, tidur menjadi salah satu terapi yang cukup efektif. Namun urusan tidur ini hendaknya tidak terlalu lama, paling tidak 15-30 menit, karena jika tidur berjam-jam malah kadang memengaruhi kondisi tubuh.
Pusing memang tidak bisa dianggap enteng. Jika kejadian ini sering dialami, dikhawatirkan menimbulkan bahaya. Sering datangnya pusing kepala, awal dari munculnya penyakit-penyakit serius. Jadi jangan sepelekan pusing kepala.
Menurut Direktur Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin, Dr dr AJ Djohan MM, pusing dan sakit kepala banyak diderita masyarakat dengan berbagai macam penyebabnya.
"Beberapa faktor penyebabnya adalah akibat tegang otot leher atau pelipis yang disebabkan stres, fokus kerja yang berlebihan bahkan karena olahraga yang salah," jelasnya.
Biasanya juga disebabkan stres fisik karena terik matahari, bising, mencium bau-bauan dan polusi udara. Kemudian secara psikis karena kecemasan, perbedaan pandangan maupun harapan yang tidak kesampaian.
Selain itu, kelainan tulang leher juga bisa menyebabkan pusing dan sakit kepala. Pelebaran pembuluh darah arteri diotak tersebut aneurysma. Kemudian pendarahan di otak akibat benturan kepala atau akibat darah tinggi juga menimbulkan sakit keala atau pusing.
Penyebab lainnya, tumor otak, radang otak, sinusitis, sistemik (gagal ginjal), terserang malaria maupun keracunan. Tekanan darah rendah (hipotensi ), kadar gula rendah dalam darah (hipoglikemia) sesak nafas, anemia , polisitemia, penyakit pembuluh darah, tumor, gangguan pada batang otak atau otak kecil.
Masih ada penyebab lainnya yaitu migraine, epilepsy, efek samping obat-obatan yang menyebabkan pusing, pascatrauma, gangguan pada telinga dalam akibat dari penyakit pada telinga tengah. Pada penderita usia lanjut bisa karena katarak, arthritis, penyakti pada pembuluh darah otak, obat-obatan anti stres, penenang, alcohol, syok.
"Pusing dan sakit kepala tidak bisa dianggap enteng, apabila gejalanya selalu berulang dan walaupun sudah dibawa tidur tidak sembuh bahkan semakin bertambah, sebaiknya harus diwaspadai. Lebih baik periksa secara medis," saran Djohan.
Sebagai langkah pencegahan, disarankan pula melakukan perubahan gaya hidup termasuk pola diet, pola istirahat dan melakukan banyak olahraga. Apapuna jenis sakit kepala yang dialami, bisa diredam dengan pola hidup sehat.
Diet sehat dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur agar kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh tercukupi. Jangan lupa berolahraga secara teratur untuk membangun kebugaran tubuh.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
silakan berkomentar.. :)